skip to main |
skip to sidebar
Sosok pria sebagai seorang ayah,
ia akan menangis jika :
• Ada pria lain, selain dirinya, di hati istri yang amat dicintainya.
• Kedatangannya disambut dengan omelan, berbagai macam pertanyaan penuh
kecurigaan, atau muka masam dari istri dan/atau anak-anaknya.
Sepantasnya seorang istri menyambut suami dengan sapaan nan lembut,
senyuman yang mesra, dengan pakaian yang mempesona.
• Istrinya diketahui selingkuh atau “ada main” dengan pria lain.
• Ia masih tergantung dengan orang tuanya, terutama dalam segi materi.
• Ia teringat dengan masa lalunya yang begitu menyenangkan, dan sekarang ia merasa begitu menderita.
• Anak-anaknya hanya mau hartanya saat ia ada, bahkan sampai berebut warisannya setelah ia tiada.
Sosok pria sebagai seorang kekasih,
ia akan menangis jika :
• Ia tidak bisa membahagiakan wanita yang dikasihinya.
• Kehadirannya sama seperti ketiadaannya.
• Wanita yang dicintainya (ternyata) tidak mencintainya dengan sepenuh hati, atau hanya mencintainya dengan separuh hati.
• Ia melihat wanita yang dikasihinya sedang bermesraan, bergandengan tangan, berciuman, dan/atau berselingkuh dengan pria lain.
• Ia dibanding-bandingkan dengan pria lain, terutama dalam masalah status, pekerjaan, dan… uang (harta).
• Ia (merasa) dicintai oleh wanita yang salah, pada saat yang salah (di waktu yang tidak tepat), dan di tempat yang salah.
• Cinta wanita kepadanya dihiasi dengan kepalsuan.
Maksudnya, wanita itu mencintainya karena ia memiliki harta, kedudukan,
popularitas. Singkatnya, wanita itu mau dan mencintai karena sang Pria
“memiliki dunia”. Setelah semuanya tiada, pria itu ditinggalkan begitu
saja.
• Cinta wanita kepadanya dibingkai dengan kehampaan. Maksudnya, wanita
itu hanya berpura-pura saja mencintainya, atau menjadikan dirinya semata
hanya sebagai pelampiasan, pelarian, pelabuhan sementara. Ungkapan
“Dalam dunia percintaan, kepura-puraan adalah hal yang amat
menyakitkan!” terasa kebenarannya.
Sosok pria sebagai pengajar, guru, dosen, atau tutor,
ia akan menangis jika :
• Ia menyaksikan muridnya
gagal dalam ujian, tidak lulus dalam mata pelajaran/kuliah yang
diberikannya. Kesedihan ini akan terasa begitu mendalam jika
murid-muridnya gagal di dalam menghadapi “ujian Kehidupan”.
• Ia melihat muridnya gagal dalam hidup dan kehidupannya.
• Ia tidak bisa membuat muridnya lebih pandai dari dirinya.
• Ia tidak bisa membuat muridnya lemah lembut dalam bertutur kata,
dewasa dalam bersikap, arif dalam memilih, dan bijaksana dalam
memutuskan.
• Ia melihat atau mendengar muridnya terlibat di dalam dunia hitam, seperti: kasus asusila, narkoba, kriminal, dsb.
• Ia melihat muridnya menjadi sosok yang dijauhi masyarakat, seperti:
koruptor (berdasi), pengusaha yang curang, buronan, pelacur, dsb.
Sosok pria sebagai seorang pelajar/mahasiswa,
ia akan menangis jika:
• Ia dipaksa masuk ke
jurusan yang sebenarnya kurang/tidak disukainya. Contoh kasus: orang
tuanya ingin agar ia jadi dokter, sehingga ia dimasukkan ke fakultas
kedokteran. Padahal sebenarnya ia ingin menjadi pebisnis yang hebat.
• Ia tidak lulus ujian.
• Ia gagal diterima di sekolah pilihannya.
• Ia dikatakan atau dianggap bodoh oleh guru/dosen atau teman-temannya.
• Ia dilarang tahu banyak hal oleh guru/dosennya, atau
dikatakan belum saatnya kamu tahu tentang hal ini, padahal sebenarnya
ia ingin menjadi ahli dalam hal itu.
• Pemikiran atau pendapatnya (yang telah sesuai dengan berbagai
literatur terbaru dan terpercaya) disalahkan, tidak diterima, diacuhkan
begitu saja hanya gara-gara ia belum senior, masih belum bergelar, dsb.
• Ia dianggap orang yang aneh dan unik hanya gara-gara perilakunya, perkataanya, pemikirannya, pendapatnya aneh dan unik juga.
Sosok pria sebagai seorang sahabat sejati,
ia akan menangis jika:
• Dikhianati, terutama oleh orang-orang terdekatnya.
• Dimanfaatkan oleh siapapun dalam bentuk apapun.
• Tidak ada seorangpun yang menolongnya saat ia memerlukan bantuan.
• Diputuskan, diasingkan, dikucilkan dari pergaulan tanpa sebab atau alasan yang jelas.
• Difitnah secara keji, terutama oleh orang yang selama ini dipercayainya.
Sosok pria sebagai “musuh Tuhan”, teroris, atheis, penjahat, atau koruptor, ia akan menangis jika:
• Banyak orang yang bertaubat dan dekat dengan Allah.
• Banyak wanita yang menutupi auratnya, berjilbab, dan menjaga kesucian serta harga dirinya.
• Para pejabat menjadi jujur, tidak lagi mau disuap, diberi gratification.
• Birokrasi di negeri ini menjadi begitu cepat dan dipermudah.
• Supremasi hukum ditegakkan, sehingga semuanya sama dihadapan hukum.
Sosok pria sebagai seorang pedagang/pengusaha,
ia akan menangis jika :
• Mengalami kebangkrutan yang sampai mengakibatkan dirinya harus memulai lagi dari awal atau dari nol.
• Tidak ada yang menggantikan dirinya atau mewarisi usahanya.
• Terjadi resesi dan krisis global, sehingga harga bahan baku menjadi tak terjangkau.
SUMBER
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14970535
0 komentar:
Posting Komentar